Berbagai Macam Kasus Korupsi di Indonesia

Korupsi

pxhere.com

Indonesia merupakan salah satu Negara yang sangat kaya. Akan tetapi kasus korupsi di Indonesia bisa dibilang sangat besar dan besar. Sementara di periode tertentu Negara ini telah menjadi salah satu Negara dengan tingkat korupsi yang sangat tinggi. Itulah sebabnya saat ini, pemerintah yang baru, sedang gencar gencarnya untuk mengubah Negara ini memperbaiki tidak terjadi lagi kasus korupsi yang menggerogoti Negara ini dari dalam. Bagaimana demikian, ada kasus korupsi yang terjadi tidak boleh dilupakan dan bisa dibuat sebagai salah satu pengalaman dan juga pembelajaran yang dikembangkan seperti halnya kasus korupsi yang memalukan Negara ini.

Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia

Kasus korupsi di Negara kita sangat besar namun kasus korupsi yang paling memberikan efek cukup besar ada beberapa. Nah disini kami akan coba bahas beberapa pembaharuan.

  1. Kasus Korupsi di dalam Proyek Hambalang

Salah satu kasus korupsi yang sangat besar di Indonesia adalah kasus korupsi Hambalang. Proyek pembangunan hambalang merupakan proyek pembangunan yang dirancang sebagai sarana olahraga, pusat pelatihan dan pendidikan olahraga. Akan tetapi dana yang diperlukan untuk pembangunan proyek tersebut digelapkan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab yang harus diselesaikan proyek tersebut. Kasus ini terjadi saat andi malakukanengembalikan sebagai menpora. Dan kasus ini membuat proyek ini mangkrak hingga 3 tahun lamanya. Andas malarangeng, Anas urbaningrum, Angelina Sondakh, Wafid Muharram, dan juga Laras Mahfud Suroso.

  1. Kasus Korupsi Keluarga Cendana atau Presiden Soehatro

Kasus Korupsi Terbesar di Indonesia tidak ditemukan adalah kasus korupsi yang dilakukan oleh Mantan Presiden Indonesia nomor 2 yaitu Soeharto. Berdasarkan sumbangan yang dilakukan Soeharto telah menggelapkan dana Negara atau kekayaan milik Negara kurang dari 490 triliun rupiah selama masa ia berhasil 32 tahun. Tidak hanya korupsi saja, Soeharto dan kroninya telah melakukan pemerintahan yang mengatur diktator sehingga membuat ia bisa memperbaiki selama 32 tahun lamanya di Indonesia.